Minggu, 19 Juli 2015

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI.1436 H



Assalamualaikum wr wb... Alhamdulillah akhirnya kita bisa berjumpa lagi dalam suasana lebaran. Sungguh suatu pencapaian dan kemenangan setelah kita melakukan puasa ramadhan selama satu bulan. Untuk menyambut hari kemenangan ini marilah kita saling memaafkan atas segala dosa yang pernah kita perbuat kepada setiap orang.

Tak ada kata saling menghina, mengejek maupun saling mencaci karena dihari ini sudah dilebur segala dosa yang pernah kita perbuat. Pasti tradisi disetiap daerah ketika ramadhan selalu berbeda, dan pasti ada sesuatu yang beda pula ketika merayakan lebaran dikampung halaman bersama keluarga atau sahabat kita.

Nah dalam pertemuan kali ini saya ingin mengucapkan Minal 'Aidin wal-Faizin, mohon maaf lahir dan batin atas segala salah yang pernah saya perbuat secara sengaja maupun tidak sengaja. Mohon maaf juga karena saya jarang update blog ini karena ada beberapa kesibukkan yang menyita banyak waktu. Tapi insyaallah saya akan kembali mengurus blog ini dan mengupdate dengan dengan informasi informasi terbaru dan terkini di seputaran Bus Wisata dan tempat tempat wisata yang bakal anda kunjungi sesuai permintaan dari anda.

Selamat hari raya idul fitri 1436 H, mohon maaf lahir dan batin. Mari bersatu membangun bangsa ini agar lebih baik. Dan tak lupa saya ucapkan banyak terima kasih atas kehadiran sobat semua Wassalamualaikum wr wb...

Sabtu, 21 Februari 2015

ANEKA TEMPAT WISATA


15 Tempat Wisata diBandung yg wajib di kunjungi

Suka Artikel Ini? Share Yuk!



Selain kemudahan aksesnya, Bandung juga memiliki banyak tempat wisata menarik sehingga ramai dikunjungi wisatawan yang berdomisili di sekitar Bandung. Apa saja tempat wisata di Bandung yang wajib dikunjungi? Berikut adalah tempat wisata di Bandung yang wajib dikunjungi:

1. Kawah Putih Ciwidey


                   Kawah Putih Ciwidey

Terletak di Ciwidey, sekitar 50 KM di selatan Bandung, Kawah Putih Ciwidey adalah salah satu tempat wisata di Bandung yang paling populer, terutama di kalangan pecinta wisata alam. Kawah Putih Ciwidey, sesuai dengan namanya adalah sebuah kawah vulkanik dengan tanah yang bewarna putih. Warna putih ini karena terdapat kandungan belerang pada tanahnya. Keunikan utama dari kawah putih adalah airnya yang selalu berubah warna.

2. Gunung Tangkuban Perahu

               

4. Curug Dago

                           Curug Dago

Curug Dago adalah sebuah air terjun yang terletak di Kecamatan Coblong, Dago, Bandung. Air terjun Curug Dago memang tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 10 meter tingginya, namun air terjun tersembunyi ini sangatlah indah dan menarik untuk dilihat. Curug Dago tidak terlalu terkenal di telinga wisatawan, namun tidak ada salahnya mencoba datang ke Curug Dago.

5. Pasar Baru


Pasar Baru

Pasar Baru adalah tempat wisata di Bandung yang cocok bagi pecinta belanja murah meriah. Di Pasar Baru anda akan menemukan berbagai jenis pakaian dan aksesoris dengan harga yang relatif murah. Pasar Baru adalah tempat wisata di Bandung yang paling disukai oleh wisatawan yang berasal dari Malaysia. Untuk dapat mendapatkan barang murah dengan sukses di Pasar Baru, anda harus bisa menawar harga dengan sabar.


6. Observatorium Bosscha

                    Observatorium Bosscha

Observatorium Bosscha adalah sebuah tempat pengamatan bintang yang berlokasi di Lembang, kurang lebih sekitar 15 KM di utara kota Bandung. Apabila dahulu anda pernah menonton film “Petualangan Sherina” maka anda akan merasa familiar dengan tempat ini, karena Observatorium Bosscha merupakan salah satu lokasi pengambilan gambar film tersebut. Apabila anda ingin berkunjung ke Observatorium Bosscha, anda harus mendaftar terlebih dahulu, tidak bisa langsung datang dan masuk begitu saja.

7. Danau Situ Patenggang

                     Danau Situ Patenggang

Danau Situ Patenggang berlokasi tidak jauh dari Kawah Putih Ciwidey, Bandung Selatan. Hanya berjarak sekitar 7 KM dari tempat wisata Kawah Putih, Danau Situ Patenggang ramai dikunjungi wisatawan karena pemandangannya yang eksotik. Selain menikmati pemandangan danau sambil berpiknik, anda juga dapat bermain perahu air di Danau Situ Patenggang.

8. Kampung Gajah


                             Kampung Gajah

Kampung Gajah yang terletak di Bandung utara merupakan sebuah kawasan wisata terpadu. Apapun jenis wisata yang anda inginkan, dapat anda temukan di Kampung Gajah. Mulai dari wisata belanja, wisata kuliner, hingga berbagai jenis permainan air dan darat dapat anda temukan di Kampung Gajah sehingga kawasan wisata ini sangat cocok untuk keluarga.

9. Air Panas Ciater

                        Air Panas Ciater

Air Panas Ciater adalah salah satu tempat wisata di Bandung yang paling ramai dikunjungi wisatawan karena selain berfungsi sebagai sarana rekreasi, Air Panas Ciater juga mempunyai pengaruh kesehatan bagi anda. Terletak sekitar 30 KM di utara kota Bandung, sumber Air Panas Ciater berasal dari sebuah kawah aktif di Gunung Tangkuban Perahu. Berendam di air belerang Ciater sangat cocok bagi anda yang ingin beristirahat sejenak.

10. Kebun Binatang Bandung

                   Kebun Binatang Bandung

Kebun Binatang Bandung yang berlokasi dekat dengan ITB mungkin bukan pilihan utama bagi wisatawan Jakarta karena di Jakarta pun terdapat kebun binatang, namun apabila anda memiliki anak kecil tidak ada salahnya mencoba berkunjung ke Kebun Binatang Bandung karena biasanya anak-anak sangat suka melihat hewan. Selain berfungsi sebagai tempat wisata di Bandung, kebun binatang ini juga berfungsi sebagai tempat menambah pengetahuan tentang hewan. Harga tiket masuk Kebun Binatang Bandung tidaklah mahal, hanya 20,000 Rupiah per orang.


11. Rumah Mode


Rumah Mode

Rumah Mode adalah nama sebuah factory outlet yang paling terkenal di Bandung. Berlokasi di Jalan Setiabudi, Rumah Mode merupakan factory outlet terbesar, terlengkap, dan teramai di Bandung. Suasana belanja di Rumah Mode sangatlah nyaman dan bersih, sehingga sangat cocok untuk mereka yang suka wisata belanja. Barang-barang yang ditawarkan di Rumah Mode yaitu pakaian, sepatu, tas, dan hal-hal lain yang berbau fashion. Kebanyakan dari barang-barang di Rumah Mode adalah barang sisa export sehingga bisa anda dapatkan dengan harga relatif murah.

12. Saung Angklung Udjo


Saung Angklung Udjo

Saung Angklung Udjo adalah sebuah tempat pertunjukan seni dan budaya yang bersifat edukatif. Dengan berkunjung ke Saung Angklung Udjo kita akan lebih mengenal seni dan budaya Sunda dengan alat musiknya yang terbuat dari bambu. Sesuai dengan namanya, Saung Angklung Udjo memfokuskan diri ke pelestarian budaya angklung yang sekarang ini sudah mulai dilupakan. Acara yang dapat dilihat di Saung Angklung Udjo adalah wayang golek, helaran, tari topeng, dan orkestra angklung. Setiap sore di Saung Angklung Udjo selalu diadakan pentas seni rutin.

13. Museum Geologi Bandung


Museum Geologi Bandung adalah sebuah museum yang berlokasi di Jalan Diponegoro, dekat dengan Gedung Sate. Seperti selayaknya sebuah museum, Museum Geologi Bandung adalah sumber ilmu yang cocok untuk anak-anak. Selain sebagai sumber ilmu, Museum Geologi Bandung juga sangat menyenangkan bagi anak-anak karena di sini mereka dapat melihat fosil dinosaurus. Untuk masuk ke Museum Geologi Bandung anda gak perlu bayar mahal

14. Paskal Food Market


Paskal Food Market

Paskal Food Market adalah tempat wisata di Bandung favorit saya. Paskal Food Market merupakan pusat wisata kuliner bandung dengan jumlah kios makanan yang sangat banyak. Dengan lebih dari 1,000 menu makanan dan minuman, Paskal Food Market adalah pusat kuliner terbesar di Bandung. Paskal Food Market berlokasi di Jalan Pasir Kaliki.

15. Kebun Strawberry Ciwidey


Kebun Strawberry Ciwidey

Kebun Strawberry Ciwidey adalah tempat di mana anda dapat melihat dan berjalan-jalan di kebun strawberry. Selain itu anda juga dapat memetik buah strawberry sendiri. Strawberry yang telah anda petik itu kemudian akan ditimbang dan anda harus membayar sesuai dengan berat strawberry yang telah anda petik. Saran saya datanglah pada musim kemarau karena kualitas strawberry lebih bagus dari pada saat musim hujan.

Sabtu, 14 Februari 2015

ZIAROH WALI 7 BALI


Ziarah Spiritual Wali 7 Bali

Pulau Bali yang identik dengan sebutan Pulau Dewata ini yang menyimpan keindahan alam berupa pegunungan, pantai, dan danau dengan pemandangan yang indah, sebut saja pantai Kuta, pantai Sanur, Nusa Dua atau Tanah Lot yang sangat terkenal. Atau mungkin pasar seni Sukawati yang menawarkan oleh-oleh khas Bali dan tempat-tempat yang indah lainnya. Tapi taukah anda jika Bali juga menyimpan sajian wisata lain? Wisata religi.
Terdapat 7 (tujuh) makam wali yang dianggap keramat yang tersebar di beberapa tempat, karena itu disebut juga Wali Pitu atau Wali Tujuh, yang hingga saat ini kerap diziarahi kaum muslim maupun non muslim dari berbagai penjuru tanah air. Mereka adalah:

Raden Mas Sepuh / Pangeran Amangkuningrat (Keramat Pantai Seseh)
Habib Umar bin Maulana Yusuf Al Maghribi (Keramat Bukit Bedugul)
Habib Ali bin Abu Bakar bin Umar bin Abu Bakar Al Hamid di (Keramat Pantai Kusamba)
Habib Ali Zainal Abidin Al Idrus (Keramat Karangasem)
Syeich Maulana Yusuf Al Baghdi Al Maghribi (Keramat Karangasem)
Syeich Abdul Qodir Muhammad (Keramat Karangrupit)
Habib Ali bin Umar bin Abu Bakar Bafaqih di Jembrana


Raden Mas Sepuh yang bernama kecil Pangeran Amangkuningrat adalah putra Raja Mengwi I. Semenjak kecil, beliau diasuh oleh ibundanya, seorang muslimah asal Blambangan, Jawa Timur. Proses ditemukannya Makam Keramat Pantai Seseh dimulai sejak Jamaah Manaqib yang ada di Bali mendapat petunjuk, yaitu pada bulan Muharram 1413 H atau 1992 M yang kemudian ditemukan juga makam keramat yang lain. Makam ini terletak di Pantai Seseh, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung yang berdampingan dengan Pura Agung di Tanah Lot. Jarak antara Pantai Seseh dan Jalan Raya Tabanan - Denpasar ± 15 km. Selain dikeramatkan oleh
kaum muslimin, makamnya juga dihormati oleh umat Hindu. Juru kuncinya bahkan seorang pemuka Hindu.


Makam Raden Ayu Siti Khotijah ini terletak di Jln. Batu Karu, Pamecutan, Denpasar. Beliau bernama asli Ratu Ayu Anak Agung Rai, adik Raja Cokorda III dari Kerajaan Pamecutan, yang dipersunting oleh Pangeran Sosrodiningrat, seorang senopati Kerajaan Mataram.
Suatu malam sewaktu Siti Khotijah mengerjakan shalat tahajjud di kamar yang pintunya terbuka, secara tidak sengaja ia terlihat oleh pengawal yang tengah berjaga dan terdengar suara takbir “Allahu Akbar”, yang didengarnya sebagai “makeber” yang dalam bahasa Bali berarti “terbang”. Pengawal yang melihat Siti Khotijah yang mengenakan mukenah putih mengiranya leak, menghujamkan tombak ke punggung Siti Khotijah yang saat itu dalam posisi sujud, dan tewas di tempat.
Jenazah Dewi Khodijah yang tertelungkup dengan tombak terhunjam di punggungnya sulit diangkat dan dibujurkan. Jenazahnya tetap sujud tidak berubah. Baginda mencari bantuan kepada umat Islam yang ada di sana agar dapat merawat jenazah adiknya menurut cara Islam. Umat Islam lalu segera membantu merawat jenazah, mulai dari memandikan, mengafani, menshalati, sampai memakamkannya dan semuanya berjalan lancar. Meski demikian, satu hal yang tak dapat diatasi yaitu batang tombak yang menghujam di punggungnya tidak dapat dicabut. Akhirnya, atas keputusan semua pihak, jenazah dimakamkan bersama tombak yang masih berada di punggungnya. Anehnya, batang tombak yang terbuat dari kayu itu bersemi dan hidup sampai sekarang, yang terlihat apabila Anda berkunjung ke makam ini.


Beliau adalah seorang senopati dari Mataram, suami dari Dewi Khotijah (Ratu Ayu Anak Agung Rai) sebagai hadiah karena telah berjasa membantu Raja Pemecutan ketika memenangkan peperangan melawan musuhnya. Makam beliau berada di Loloan, Kabupaten Jembrana.

Yang kini diberi wewenang oleh kerabat keluarga Raja Pemecutan untuk mengawasi dan memelihara Makam Keramat Pamecutan (makam Siti Khodijah) dan makam Pangeran Sosrodiningrat adalah Bapak K.H.M. Ishaq, sesepuh atau tetua Kampung Islam Kepaon, yang juga menjadi tetua umat Islam Kepaon.


Pada suatu hari waktu pulang mengajar sang guru tidak tahu kalau berpapasan dengan salah satu putra raja dan sang guru tidak turun dari kudanya, hal tersebut membuat putra raja marah. Masalah itu sampai juga di telinga raja. Maka sang guru diperintah melalui jalur tepi pantai. Hari berganti minggu berganti bulan banyak orang melihat ada orang berkuda berjalan di tepi pantai/laut, ia dikira saudagar kaya raya. Suatu hari saat sang guru hendak pulang ke Kusamba, di tengah perjalanan dihadang beberapa orang, karena perlawanan yang tidak seimbang banyaknya, maka sang guru pun tewas.
Keanehan yang terjadi, setelah dimakamkan, malam harinya Chabib Ali bin Abu Bakar bin Umar bin Abu Bakar Al Hamid atau sang guru mengeluarkan bola-bola api terbang mencari para pembunuhnya dan memang benar semua pembunuh tewas tak tersisa.


Makam Habib Ali bin Abu Bakar bin Umar Al Hamid berada di tepi pantai di Desa Kusumba, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, tidak jauh dari selat yang menghubungkan Klungkung dengan Nusa Penida. Selain dikeramatkan oleh kaum muslimin, makam ini juga dikeramatkan oleh umat Hindu. Semasa hidupnya, Habib Ali mengajar bahasa Melayu kepada Raja Dalem I Dewa Agung Jambe dari Kerajaan Klungkung. Sang Prabu menghadiahkan seekor kuda sebagai kendaraan dari kediamannya di Kusamba menuju puri Klungkung.
Pada suatu hari, sewaktu Habib Ali pulang dari Klungkung dan sesampainya di pantai Kusamba, beliau diserang oleh sekelompok orang yang tidak dikenal dengan senjata tajam dan tewas di tempat. Akhirnya, jenazah beliau dimakamkan di ujung barat pekuburan Desa Kusamba.


Setiap Rabu terakhir bulan Safar, masyarakat setempat berbondong-bondong naik ke bukit berziarah di makam Habib Umar bin Yusuf Al Maghribi ini untuk memperingati wafatnya dengan mengadakan do’a bersama dan kenduri selamatan.
Makam ini terletak di bukit Bedugul, Kabupaten Tabanan, Bali, yang hanya berwujud empat batu nisan untuk dua makam, yaitu makam Habib Umar dan pengikutnya yang luasnya 4×4 meter. Makam ini sebenarnya sudah lama ada, namun menurut keterangan dari beberapa tokoh masyarakat setempat baru saja ditemukan sekitar 40—50 tahun berselang oleh seorang yang mencari kayu bakar di bukit Bedugul tersebut. Untuk mencapai makam tersebut, peziarah harus berjalan kaki mendaki kurang lebih 4 jam.


Habib Ali bin Zainal Abidin al-Idrus
Keramat Kembar Karangasem terletak di Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali. Makam keramat tersebut berada tidak jauh dari Jalan Raya Subangan arah ke utara, jalan tembus menuju ke Singaraja dari Desa Temukus. Dari Singaraja berjarak ± 6-7 km.
Di dalam satu cungkup makam kembar tersebut terdapat makam tua/kuno berjajar dengan makam Habib Ali bin Zainal Abidin al-Idrus. Menurut masyarakat, makam kuno inilah yang dikeramatkan sejak zaman dahulu. Makam ini diperkirakan berusia 350—400 tahun. Adapun mengenai nama, sejarah, dan dari mana asalnya, tidak satu pun yang tahu, bahkan juru kuncinya pun tidak tahu. Sebagian kalangan menyebutkan bahwa makam ini adalah makam dari Syekh Maulana Yusuf al-Baghdi al-Maghribi serta makam Tengku Abdurrahman.
Adapun Habib Ali Zainal Abidin al-Idrus (wafat pada 9 Ramadhan 1404 H / 19 Juni 1983) dikenal sebagai ulama besar yang arif bijaksana, dan banyak santri yang mengaji kepadanya yang berasal dari Bali, Lombok dan sekitarnya. Semasa hidupnya, beliau menjadi juru kunci makam kuno itu dan dimakamkan di samping makan kuno tersebut.


Syeikh Abdul Qodir Muhammad ( The Kwan Lie )

Makam Keramat Karang Rupit terletak di Desa Temukus (Labuan Aji), Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali. Makam tersebut berada di tepi Jalan Raya Seririt. Berjarak ± 15 km dari Singaraja.
Makam keramat ini adalah makam dari Syeikh Abdul Qadir Muhammad yang memiliki nama asli The Kwan Lie atau The Kwan Pao-Lie. Penduduk setempat menyebutnya sebagai Keramat Karang Rupit.Semasa remaja, beliau adalah murid Sunan Gunung Jati di Cirebon, Jawa Barat. Para peziarah, baik muslim maupun Hindu, biasanya banyak berkunjung pada hari Rabu terakhir (Rabu Wekasan) bulan Shafar. Uniknya, masing-masing menggelar upacara menurut keyakinan masing-masing.
Dari dataran Tiongkok/Cina mengembara ke Singapura di Bukit Temasek (sekarang menjadi Stadion Nasional Singapura) bertemu dengan Zaenal Abidin dan Habib Husin. Selang beberapa waktu mengembara ke Palembang setelah bermukim beberapa tahun mengembara ke Jawa mengembara ilmu di Sunan Gunung Jati Cirebon Jawa Barat. Diperkirakan sudah cukup mendalami ilmunya, The Kwan Lie diantar Sunan Gunung Jati ke Pulau Bali untuk menyebarkan agama Islam, walaupun banyak cobaan dari segala penjuru namun dengan ikhlas, sabar, tawakal, ngalah, loman, Allah SWT memberikan yang terbaik dan mendapat gelar Syeikh Abdul Qodir Muhammad.



Habib Ali Bafaqih lahir di Banyuwangi, Jawa Timur, datang ke Bali pada tahun 1917 dan sebelumnya belajar agama di Mekkah. Pada tahun 1935 beliau mendirikan Pondok Pesantren Syamsul Huda yang telah meluluskan ribuan ulama & da'i. Santri-santrinya berasal dari berbagai daerah di tanah air. Faktor inilah yang diduga menjadi sebab ramainya para paziarah. Habib Ali wafat pada 1997 dalam usia 107 tahun. Selain menguasai ilmu Al-Qur'an, Habib Ali juga dikenal sebagai pendekar silat yang tangguh.
Makam beliau terletak di Kompleks Pondok Pesantren Syamsul Huda: Jln. Nangka No. 145, Loloan Barat, Negara, Jembrana.

Lami layani ziaroh di bali sebagai pelengkap ziaroh wali9 Segerah hub lami di
Tlp. 085742167829 - 
        081332190529 (By phone or W.A)
        Pin bb 5232C279

informasi: dari berbagai sumber

Selasa, 10 Februari 2015

TIPS MENCARI BUS WISATA


Tempat mencari Bus wisata




Kami bantu Anda mendapatkan bis pariwisata yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Mencari Bis Pariwisata Di negara-negara maju, wisata sudah menjadi kebutuhan primer bagi setiap individu, sehingga setiap datang masa libur mereka usahakan untuk berwisata. Saat ini di Indonesia, wisatajuga sudah menjadi kebutuhan masyarakat hal tersebut bisa kita lihat dari membludaknya lokasi wisata disetiap musim liburan, baik libur nasional maupun liburan sekolah.Salah satu sarana yang dibutuhkan  untuk berwisata, khususnya dalam jumlah besar adalah transportasi / angkutan pariwisata. Ada banyak penyedia jasa sewa bis pariwisata, tentunya ini membuat pilihan lebih beragam karena kita bisa menyesuaikan dengan kebutuhan kita namun disisi lain lokasi yang jauh sering membuat repot dalam hal reservasi dll.Mengingat banyaknya pilihan penyediaarmada pariwisata berikut tip untuk mencari armada pariwisata:
1.Pesanlah armada minimal 1 bulan sebelum hari-H terlebih pada masa-masa liburan panjang biasanya 2 bulan sebelumnya sudah mulai booking.
2.Carilah lokasi bis yang tidak berjauhan atau minimal masih satu kota untuk menghindari biayatambahan ( biaya jemput).
3.Jika armada pariwisata jauh dari kota Anda pastikan kebenaran alamat, telpon dll.
4.Sesuaikan ukuran bis dengan jumlah peserta, jangan melebihi kuota penumpang yang telah ditentukan.
5.Tanyalah secara detail fasilitas yang tersedia, overtime, bea booking dll.
6.Mintalah nama dan nomor contactperson jika ada klaim / pengaduan.
7.Jika melakukan pembayaran melalui transfer, mintalah nomor rekening perusahaan dan simpanlah bukti transfer baik-baik.
8.Jangan tertipu dengan harga murah pastikan kebenarannya.
9.Bila menggunakan jasa agen bis pariwisata, pastikan hal berikut : Telpon dan alamat lengkap. Datanglah langsung kelokasinya Simpan semua bukti transaksi baik_baik. Jangan lakukan transfer dana sebelum Anda pastikan kebenaran alamat dll.
Demikian sekedar berbagi, semoga dapat membantu Anda dalam mencari dan menentukan bis pariwisata yang sesuai dengan kebutuhan pariwisata Anda.
Selamat berwisata…………
Silahkan beri tau kami,kami dapat memberi informasi juga memberi solusi kebutuhan anda
PO AMD
Tlpn. 085832167829
Tlpn. 081332190529 (By phone or W.A)
BB      5232c279

Senin, 09 Februari 2015

TEMPAT TEMPAT WALI SONGO DAN SEJARAHNYA


Sejarah Sembilan Wali / Walisongo Lengkap Dengan Gambar Foto Close Up
Walisongo berarti Sembilan orang Wali

Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung Jati. Mereka tidak hidup pada saat yang persis bersamaan. Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan guru-murid.

Maulana Malik Ibrahim yang tertua. Sunan Ampel anak Maulana Malik Ibrahim. Sunan Giri adalah keponakan Maulana Malik Ibrahim yang berarti juga sepupu Sunan Ampel. Sunan Bonang dan Sunan Drajad adalah anak Sunan Ampel. Sunan Kalijaga merupakan sahabat sekaligus murid Sunan Bonang. Sunan Muria anak Sunan Kalijaga. Sunan Kudus murid Sunan Kalijaga. Sunan Gunung Jati adalah sahabat para Sunan lain, kecuali Maulana Malik Ibrahim yang lebih dahulu meninggal.

Mereka tinggal di pantai utara Jawa dari awal abad 15 hingga pertengahan abad 16, di tiga wilayah penting. Yakni Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, serta Cirebon di Jawa Barat. Mereka adalah para intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. Mereka mengenalkan berbagai bentuk peradaban baru: mulai dari kesehatan, bercocok tanam, niaga, kebudayaan dan kesenian, kemasyarakatan hingga pemerintahan.

Pesantren Ampel Denta dan Giri adalah dua institusi pendidikan paling penting di masa itu. Dari Giri, peradaban Islam berkembang ke seluruh wilayah timur Nusantara. Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati bukan hanya ulama, namun juga pemimpin pemerintahan. Sunan Giri, Bonang, Kalijaga, dan Kudus adalah kreator karya seni yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang. Sedangkan Sunan Muria adalah pendamping sejati kaum jelata.

Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia. Khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat “sembilan wali” ini lebih banyak disebut dibanding yang lain. Masing-masing tokoh tersebut mempunyai peran yang unik dalam penyebaran Islam. Mulai dari Maulana Malik Ibrahim yang menempatkan diri sebagai “tabib” bagi Kerajaan Hindu Majapahit; Sunan Giri yang disebut para kolonialis sebagai “paus dari Timur” hingga Sunan Kalijaga yang mencipta karya kesenian dengan menggunakan nuansa yang dapat dipahami masyarakat Jawa -yakni nuansa Hindu dan Budha.

Maulana Malik Ibrahim (1)


Maulana Malik Ibrahim, atau Makdum Ibrahim As-Samarkandy diperkirakan lahir di Samarkand, Asia Tengah, pada paruh awal abad 14. Babad Tanah Jawi versi Meinsma menyebutnya Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah Jawa terhadap As-Samarkandy, berubah menjadi Asmarakandi Maulana Malik Ibrahim kadang juga disebut sebagai Syekh Magribi. Sebagian rakyat malah menyebutnya Kakek Bantal. Ia bersaudara dengan Maulana Ishak, ulama terkenal di Samudra Pasai, sekaligus ayah dari Sunan Giri (Raden Paku). Ibrahim dan Ishak adalah anak dari seorang ulama Persia, bernama Maulana Jumadil Kubro, yang menetap di Samarkand. Maulana Jumadil Kubro diyakini sebagai keturunan ke-10 dari Syayidina Husein, cucu Nabi Muhammad saw. Maulana Malik Ibrahim pernah bermukim di Campa, sekarang Kamboja, selama tiga belas tahun sejak tahun 1379. Ia malah menikahi putri raja, yang memberinya dua putra. Mereka adalah Raden Rahmat (dikenal dengan Sunan Ampel) dan Sayid Ali Murtadha alias Raden Santri. Merasa cukup menjalankan misi dakwah di negeri itu, tahun 1392 M Maulana Malik Ibrahim hijrah ke Pulau Jawa meninggalkan keluarganya. Beberapa versi menyatakan bahwa kedatangannya disertai beberapa orang. Daerah yang ditujunya pertama kali yakni desa Sembalo, daerah yang masih berada dalam wilayah kekuasaan Majapahit. Desa Sembalo sekarang, adalah daerah Leran kecamatan Manyar, 9 kilometer utara kota Gresik. Aktivitas pertama yang dilakukannya ketika itu adalah berdagang dengan cara membuka warung. Warung itu menyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah. Selain itu secara khusus Malik Ibrahim juga menyediakan diri untuk mengobati masyarakat secara gratis. Sebagai tabib, kabarnya, ia pernah diundang untuk mengobati istri raja yang berasal dari Campa. Besar kemungkinan permaisuri tersebut masih kerabat istrinya. Kakek Bantal juga mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam. Ia merangkul masyarakat bawah -kasta yang disisihkan dalam Hindu. Maka sempurnalah misi pertamanya, yaitu mencari tempat di hati masyarakat sekitar yang ketika itu tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Selesai membangun dan menata pondokan tempat belajar agama di Leran, tahun 1419 M Maulana Malik Ibrahim wafat. Makamnya kini terdapat di kampung Gapura, Gresik, Jawa Timur.
Sunan Ampel (2)


Ia putra Dewi Saroh –adik kandung Sunan Giri sekaligus anak Syekh Maulana Ishak, dengan Sunan Kalijaga. Nama kecilnya adalah Raden Prawoto. Nama Muria diambil dari tempat tinggal terakhirnya di lereng Gunung Muria, 18 kilometer ke utara kota Kudus Gaya berdakwahnya banyak mengambil cara ayahnya, Sunan Kalijaga. Namun berbeda dengan sang ayah, Sunan Muria lebih suka tinggal di daerah sangat terpencil dan jauh dari pusat kota untuk menyebarkan agama Islam. Bergaul dengan rakyat jelata, sambil mengajarkan keterampilan-keterampilan bercocok tanam, berdagang dan melaut adalah kesukaannya. Sunan Muria seringkali dijadikan pula sebagai penengah dalam konflik internal di Kesultanan Demak (1518-1530), Ia dikenal sebagai pribadi yang mampu memecahkan berbagai masalah betapapun rumitnya masalah itu. Solusi pemecahannya pun selalu dapat diterima oleh semua pihak yang berseteru. Sunan Muria berdakwah dari Jepara, Tayu, Juana hingga sekitar Kudus dan Pati. Salah satu hasil dakwahnya lewat seni adalah lagu Sinom dan Kinanti.
Ia putera tertua Maulana Malik Ibrahim. Menurut Babad Tanah Jawi dan Silsilah Sunan Kudus, di masa kecilnya ia dikenal dengan nama Raden Rahmat. Ia lahir di Campa pada 1401 Masehi. Nama Ampel sendiri, diidentikkan dengan nama tempat dimana ia lama bermukim. Di daerah Ampel atau Ampel Denta, wilayah yang kini menjadi bagian dari Surabaya (kota Wonokromo sekarang) Beberapa versi menyatakan bahwa Sunan Ampel masuk ke pulau Jawa pada tahun 1443 M bersama Sayid Ali Murtadho, sang adik. Tahun 1440, sebelum ke Jawa, mereka singgah dulu di Palembang. Setelah tiga tahun di Palembang, kemudian ia melabuh ke daerah Gresik. Dilanjutkan pergi ke Majapahit menemui bibinya, seorang putri dari Campa, bernama Dwarawati, yang dipersunting salah seorang raja Majapahit beragama Hindu bergelar Prabu Sri Kertawijaya. Sunan Ampel menikah dengan putri seorang adipati di Tuban. Dari perkawinannya itu ia dikaruniai beberapa putera dan puteri. Diantaranya yang menjadi penerusnya adalah Sunan Bonang dan Sunan Drajat. Ketika Kesultanan Demak (25 kilometer arah selatan kota Kudus) hendak didirikan, Sunan Ampel turut membidani lahirnya kerajaan Islam pertama di Jawa itu. Ia pula yang menunjuk muridnya Raden Patah, putra dari Prabu Brawijaya V raja Majapahit, untuk menjadi Sultan Demak tahun 1475 M. Di Ampel Denta yang berawa-rawa, daerah yang dihadiahkan Raja Majapahit, ia membangun mengembangkan pondok pesantren. Mula-mula ia merangkul masyarakat sekitarnya. Pada pertengahan Abad 15, pesantren tersebut menjadi sentra pendidikan yang sangat berpengaruh di wilayah Nusantara bahkan mancanegara. Di antara para santrinya adalah Sunan Giri dan Raden Patah. Para santri tersebut kemudian disebarnya untuk berdakwah ke berbagai pelosok Jawa dan Madura. Sunan Ampel menganut fikih mahzab Hanafi. Namun, pada para santrinya, ia hanya memberikan pengajaran sederhana yang menekankan pada penanaman akidah dan ibadah. Dia-lah yang mengenalkan istilah “Mo Limo” (moh main, moh ngombe, moh maling, moh madat, moh madon). Yakni seruan untuk “tidak berjudi, tidak minum minuman keras, tidak mencuri, tidak menggunakan narkotik, dan tidak berzina.” Sunan Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481 M di Demak dan dimakamkan di sebelah barat Masjid Ampel, Surabaya.

Sunan Giri (3)


Ia memiliki nama kecil Raden Paku, alias Muhammad Ainul Yakin. Sunan Giri lahir di Blambangan (kini Banyuwangi) pada 1442 M. Ada juga yang menyebutnya Jaka Samudra. Sebuah nama yang dikaitkan dengan masa kecilnya yang pernah dibuang oleh keluarga ibunya–seorang putri raja Blambangan bernama Dewi Sekardadu ke laut. Raden Paku kemudian dipungut anak oleh Nyai Semboja (Babad Tanah Jawi versi Meinsma). Ayahnya adalah Maulana Ishak. saudara sekandung Maulana Malik Ibrahim. Maulana Ishak berhasil meng-Islamkan isterinya, tapi gagal mengislamkan sang mertua. Oleh karena itulah ia meninggalkan keluarga isterinya berkelana hingga ke Samudra Pasai. Sunan Giri kecil menuntut ilmu di pesantren misannya, Sunan Ampel, tempat dimana Raden Patah juga belajar. Ia sempat berkelana ke Malaka dan Pasai. Setelah merasa cukup ilmu, ia membuka pesantren di daerah perbukitan Desa Sidomukti, Selatan Gresik. Dalam bahasa Jawa, bukit adalah “giri”. Maka ia dijuluki Sunan Giri. Pesantrennya tak hanya dipergunakan sebagai tempat pendidikan dalam arti sempit, namun juga sebagai pusat pengembangan masyarakat. Raja Majapahit -konon karena khawatir Sunan Giri mencetuskan pemberontakan- memberi keleluasaan padanya untuk mengatur pemerintahan. Maka pesantren itupun berkembang menjadi salah satu pusat kekuasaan yang disebut Giri Kedaton. Sebagai pemimpin pemerintahan, Sunan Giri juga disebut sebagai Prabu Satmata. Giri Kedaton tumbuh menjadi pusat politik yang penting di Jawa, waktu itu. Ketika Raden Patah melepaskan diri dari Majapahit, Sunan Giri malah bertindak sebagai penasihat dan panglima militer Kesultanan Demak. Hal tersebut tercatat dalam Babad Demak. Selanjutnya, Demak tak lepas dari pengaruh Sunan Giri. Ia diakui juga sebagai mufti, pemimpin tertinggi keagamaan, se-Tanah Jawa. Giri Kedaton bertahan hingga 200 tahun. Salah seorang penerusnya, Pangeran Singosari, dikenal sebagai tokoh paling gigih menentang kolusi VOC dan Amangkurat II pada Abad 18. Para santri pesantren Giri juga dikenal sebagai penyebar Islam yang gigih ke berbagai pulau, seperti Bawean, Kangean, Madura, Haruku, Ternate, hingga Nusa Tenggara. Penyebar Islam ke Sulawesi Selatan, Datuk Ribandang dan dua sahabatnya, adalah murid Sunan Giri yang berasal dari Minangkabau. Dalam keagamaan, ia dikenal karena pengetahuannya yang luas dalam ilmu fikih. Orang-orang pun menyebutnya sebagai Sultan Abdul Fakih. Ia juga pecipta karya seni yang luar biasa. Permainan anak seperti Jelungan, Jamuran, lir-ilir dan cublak suweng disebut sebagai kreasi Sunan Giri. Demikian pula Gending Asmaradana dan Pucung -lagi bernuansa Jawa namun syarat dengan ajaran Islam.

Sunan Bonang (4)


Ia anak Sunan Ampel, yang berarti juga cucu Maulana Malik Ibrahim. Nama kecilnya adalah Raden Makdum Ibrahim. Lahir diperkirakan 1465 M dari seorang perempuan bernama Nyi Ageng Manila, puteri seorang adipati di Tuban Sunan Kudus banyak berguru pada Sunan Kalijaga. Kemudian ia berkelana ke berbagai daerah tandus di Jawa Tengah seperti Sragen, Simo hingga Gunung Kidul. Cara berdakwahnya pun meniru pendekatan Sunan Kalijaga: sangat toleran pada budaya setempat. Cara penyampaiannya bahkan lebih halus. Itu sebabnya para wali –yang kesulitan mencari pendakwah ke Kudus yang mayoritas masyarakatnya pemeluk teguh-menunjuknya. Cara Sunan Kudus mendekati masyarakat Kudus adalah dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur masjid Kudus. Bentuk menara, gerbang dan pancuran/padasan wudhu yang melambangkan delapan jalan Budha. Sebuah wujud kompromi yang dilakukan Sunan Kudus. Suatu waktu, ia memancing masyarakat untuk pergi ke masjid mendengarkan tabligh-nya. Untuk itu, ia sengaja menambatkan sapinya yang diberi nama Kebo Gumarang di halaman masjid. Orang-orang Hindu yang mengagungkan sapi, menjadi simpati. Apalagi setelah mereka mendengar penjelasan Sunan Kudus tentang surat Al Baqarah yang berarti “sapi betina”. Sampai sekarang, sebagian masyarakat tradisional Kudus, masih menolak untuk menyembelih sapi. Sunan Kudus juga menggubah cerita-cerita ketauhidan. Kisah tersebut disusunnya secara berseri, sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti kelanjutannya. Sebuah pendekatan yang tampaknya mengadopsi cerita 1001 malam dari masa kekhalifahan Abbasiyah. Dengan begitulah Sunan Kudus mengikat masyarakatnya. Bukan hanya berdakwah seperti itu yang dilakukan Sunan Kudus. Sebagaimana ayahnya, ia juga pernah menjadi Panglima Perang Kesultanan Demak. Ia ikut bertempur saat Demak, di bawah kepemimpinan Sultan Prawata, bertempur melawan Adipati Jipang, Arya Penangsang.

Sunan Kalijaga (5)


Dialah “wali” yang namanya paling banyak disebut masyarakat Jawa. Ia lahir sekitar tahun 1450 Masehi. Ayahnya adalah Arya Wilatikta, Adipati Tuban -keturunan dari tokoh pemberontak Majapahit, Ronggolawe. Masa itu, Arya Wilatikta diperkirakan telah menganut Islam Nama kecil Sunan Kalijaga adalah Raden Said. Ia juga memiliki sejumlah nama panggilan seperti Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban atau Raden Abdurrahman.Terdapat beragam versi menyangkut asal-usul nama Kalijaga yang disandangnya. Masyarakat Cirebon berpendapat bahwa nama itu berasal dari dusun Kalijaga di Cirebon. Sunan Kalijaga memang pernah tinggal di Cirebon dan bersahabat erat dengan Sunan Gunung Jati. Kalangan Jawa mengaitkannya dengan kesukaan wali ini untuk berendam (‘kungkum’) di sungai (kali) atau “jaga kali”. Namun ada yang menyebut istilah itu berasal dari bahasa Arab “qadli dzaqa” yang menunjuk statusnya sebagai “penghulu suci” kesultanan. Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian ia mengalami masa akhir kekuasaan Majapahit (berakhir 1478), Kesultanan Demak, Kesultanan Cirebon dan Banten, bahkan juga Kerajaan Pajang yang lahir pada 1546 serta awal kehadiran Kerajaan Mataram dibawah pimpinan Panembahan Senopati. Ia ikut pula merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid Agung Demak. Tiang “tatal” (pecahan kayu) yang merupakan salah satu dari tiang utama masjid adalah kreasi Sunan Kalijaga. Dalam dakwah, ia punya pola yang sama dengan mentor sekaligus sahabat dekatnya, Sunan Bonang. Paham keagamaannya cenderung “sufistik berbasis salaf” -bukan sufi panteistik (pemujaan semata). Ia juga memilih kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah. Ia sangat toleran pada budaya lokal. Ia berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap: mengikuti sambil mempengaruhi. Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah dipahami, dengan sendirinya kebiasaan lama hilang. Maka ajaran Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Dialah pencipta Baju takwa, perayaan sekatenan, grebeg maulud, Layang Kalimasada, lakon wayang Petruk Jadi Raja. Lanskap pusat kota berupa Kraton, alun-alun dengan dua beringin serta masjid diyakini sebagai karya Sunan Kalijaga. Metode dakwah tersebut sangat efektif. Sebagian besar adipati di Jawa memeluk Islam melalui Sunan Kalijaga. Di antaranya adalah Adipati Padanaran, Kartasura, Kebumen, Banyumas, serta Pajang (sekarang Kotagede – Yogya). Sunan Kalijaga dimakamkan di Kadilangu selatan Demak.

Sunan Gunung Jati (6)


Banyak kisah tak masuk akal yang dikaitkan dengan Sunan Gunung Jati. Diantaranya adalah bahwa ia pernah mengalami perjalanan spiritual seperti Isra’ Mi’raj, lalu bertemu Rasulullah SAW, bertemu Nabi Khidir, dan menerima wasiat Nabi Sulaeman. (Babad Cirebon Naskah Klayan hal.xxii). Semua itu hanya mengisyaratkan kekaguman masyarakat masa itu pada Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah diperkirakan lahir sekitar tahun 1448 M. Ibunya adalah Nyai Rara Santang, putri dari raja Pajajaran Raden Manah Rarasa. Sedangkan ayahnya adalah Sultan Syarif Abdullah Maulana Huda, pembesar Mesir keturunan Bani Hasyim dari Palestina. Syarif Hidayatullah mendalami ilmu agama sejak berusia 14 tahun dari para ulama Mesir. Ia sempat berkelana ke berbagai negara. Menyusul berdirinya Kesultanan Bintoro Demak, dan atas restu kalangan ulama lain, ia mendirikan Kasultanan Cirebon yang juga dikenal sebagai Kasultanan Pakungwati. Dengan demikian, Sunan Gunung Jati adalah satu-satunya “wali songo” yang memimpin pemerintahan. Sunan Gunung Jati memanfaatkan pengaruhnya sebagai putra Raja Pajajaran untuk menyebarkan Islam dari pesisir Cirebon ke pedalaman Pasundan atau Priangan. Dalam berdakwah, ia menganut kecenderungan Timur Tengah yang lugas. Namun ia juga mendekati rakyat dengan membangun infrastruktur berupa jalan-jalan yang menghubungkan antar wilayah. Bersama putranya, Maulana Hasanuddin, Sunan Gunung Jati juga melakukan ekspedisi ke Banten. Penguasa setempat, Pucuk Umum, menyerahkan sukarela penguasaan wilayah Banten tersebut yang kemudian menjadi cikal bakal Kesultanan Banten. Pada usia 89 tahun, Sunan Gunung Jati mundur dari jabatannya untuk hanya menekuni dakwah. Kekuasaan itu diserahkannya kepada Pangeran Pasarean. Pada tahun 1568 M, Sunan Gunung Jati wafat dalam usia 120 tahun, di Cirebon (dulu Carbon). Ia dimakamkan di daerah Gunung Sembung, Gunung Jati, sekitar 15 kilometer sebelum kota Cirebon dari arah barat.

Sunan Drajat (7)


 Nama kecilnya Raden Qosim. Ia anak Sunan Ampel. Dengan demikian ia bersaudara dengan Sunan Bonang. Diperkirakan Sunan Drajat yang bergelar Raden Syaifuddin ini lahir pada tahun 1470 M Sunan Drajat mendapat tugas pertama kali dari ayahnya untuk berdakwah ke pesisir Gresik, melalui laut. Ia kemudian terdampar di Dusun Jelog –pesisir Banjarwati atau Lamongan sekarang. Tapi setahun berikutnya Sunan Drajat berpindah 1 kilometer ke selatan dan mendirikan padepokan santri Dalem Duwur, yang kini bernama Desa Drajat, Paciran-Lamongan. Dalam pengajaran tauhid dan akidah, Sunan Drajat mengambil cara ayahnya: langsung dan tidak banyak mendekati budaya lokal. Meskipun demikian, cara penyampaiannya mengadaptasi cara berkesenian yang dilakukan Sunan Muria. Terutama seni suluk. Maka ia menggubah sejumlah suluk, di antaranya adalah suluk petuah “berilah tongkat pada si buta/beri makan pada yang lapar/beri pakaian pada yang telanjang’. Sunan Drajat juga dikenal sebagai seorang bersahaja yang suka menolong. Di pondok pesantrennya, ia banyak memelihara anak-anak yatim-piatu dan fakir miskin.

Sunan Kudus (8)


Nama kecilnya Jaffar Shadiq. Ia putra pasangan Sunan Ngudung dan Syarifah (adik Sunan Bonang), anak Nyi Ageng Maloka. Disebutkan bahwa Sunan Ngudung adalah salah seorang putra Sultan di Mesir yang berkelana hingga di Jawa. Di Kesultanan Demak, ia pun diangkat menjadi Panglima Perang Sunan Kudus banyak berguru pada Sunan Kalijaga. Kemudian ia berkelana ke berbagai daerah tandus di Jawa Tengah seperti Sragen, Simo hingga Gunung Kidul. Cara berdakwahnya pun meniru pendekatan Sunan Kalijaga: sangat toleran pada budaya setempat. Cara penyampaiannya bahkan lebih halus. Itu sebabnya para wali –yang kesulitan mencari pendakwah ke Kudus yang mayoritas masyarakatnya pemeluk teguh-menunjuknya. Cara Sunan Kudus mendekati masyarakat Kudus adalah dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur masjid Kudus. Bentuk menara, gerbang dan pancuran/padasan wudhu yang melambangkan delapan jalan Budha. Sebuah wujud kompromi yang dilakukan Sunan Kudus. Suatu waktu, ia memancing masyarakat untuk pergi ke masjid mendengarkan tabligh-nya. Untuk itu, ia sengaja menambatkan sapinya yang diberi nama Kebo Gumarang di halaman masjid. Orang-orang Hindu yang mengagungkan sapi, menjadi simpati. Apalagi setelah mereka mendengar penjelasan Sunan Kudus tentang surat Al Baqarah yang berarti “sapi betina”. Sampai sekarang, sebagian masyarakat tradisional Kudus, masih menolak untuk menyembelih sapi. Sunan Kudus juga menggubah cerita-cerita ketauhidan. Kisah tersebut disusunnya secara berseri, sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti kelanjutannya. Sebuah pendekatan yang tampaknya mengadopsi cerita 1001 malam dari masa kekhalifahan Abbasiyah. Dengan begitulah Sunan Kudus mengikat masyarakatnya. Bukan hanya berdakwah seperti itu yang dilakukan Sunan Kudus. Sebagaimana ayahnya, ia juga pernah menjadi Panglima Perang Kesultanan Demak. Ia ikut bertempur saat Demak, di bawah kepemimpinan Sultan Prawata, bertempur melawan Adipati Jipang, Arya Penangsang.

Sunan Muria (9)


Ia putra Dewi Saroh –adik kandung Sunan Giri sekaligus anak Syekh Maulana Ishak, dengan Sunan Kalijaga. Nama kecilnya adalah Raden Prawoto. Nama Muria diambil dari tempat tinggal terakhirnya di lereng Gunung Muria, 18 kilometer ke utara kota Kudus Gaya berdakwahnya banyak mengambil cara ayahnya, Sunan Kalijaga. Namun berbeda dengan sang ayah, Sunan Muria lebih suka tinggal di daerah sangat terpencil dan jauh dari pusat kota untuk menyebarkan agama Islam. Bergaul dengan rakyat jelata, sambil mengajarkan keterampilan-keterampilan bercocok tanam, berdagang dan melaut adalah kesukaannya. Sunan Muria seringkali dijadikan pula sebagai penengah dalam konflik internal di Kesultanan Demak (1518-1530), Ia dikenal sebagai pribadi yang mampu memecahkan berbagai masalah betapapun rumitnya masalah itu. Solusi pemecahannya pun selalu dapat diterima oleh semua pihak yang berseteru. Sunan Muria berdakwah dari Jepara, Tayu, Juana hingga sekitar Kudus dan Pati. Salah satu hasil dakwahnya lewat seni adalah lagu Sinom dan Kinanti.

Demikian pengetahuan admin tentang sejarah wali songo,pabila ada kekurangannya mohon maaaf dan silahkan koment untuk membetulkannya.

Kami  bisa melayani dan mengantarkan anda ke tempat religi tersebut antara lain:

Wali 5
Wali 8
Wali 9
  Wali9+jakarta,pamijahan panjalu Dan masih bayak lagi situs sejarah sejarah wali songo dalam priode priode tersendiri sesuai masanya dan maaf kami gak menyebutkan secara rinci.

Silahkan hub kami untuk mendapatkan bus yg sesuai dengan permintaa. Anda memesan kami siap mengantarkan

Resarfasi kami siap membantu ada di nomor nomor
Tlpn kami 
085732167829
081332190529 (Bay phone or W.A)
Pin bbm.    5232C279

Selamat berwisata



Gambar Foto Close Up

TEMPAT TEMPAT WISATA BALI


15 Tempat Wisata di Bali yang Wajib Dikunjungi


Suka Artikel Ini? Share Yuk!!!.

Terletak di sebelah timur Pulau Jawa, Bali adalah primadona pariwisata Indonesia yang sudah terkenal di seluruh dunia. Selain terkenal dengan keindahan alamnya, terutama pantainya, Bali juga terkenal dengan kesenian dan budayanya yang unik dan menarik.

Bali sebagai tempat tujuan wisata yang lengkap dan terpadu memiliki banyak sekali tempat wisata menarik, apa saja tempat wisata di Bali yang wajib dikunjungi?

1. Pantai Kuta


Pantai Kuta
Pantai Kuta adalah tempat wisata di Bali yang paling terkenal dan paling banyak dikunjungi wisatawan karena lokasinya yang dekat dengan bandara, pantainya yang indah, biaya yang murah, dan ombaknya yang cocok untuk peselancar pemula. Pantai Kuta juga terkenal dengan panorama matahari tenggelamnya yang sangat indah. Fakta unik dari Pantai Kuta adalah sebelum Pantai Kuta menjadi sebuah tempat wisata di Bali yang wajib dikunjungi seperti sekarang ini, Pantai Kuta merupakan sebuah pelabuhan besar, pusat perdagangan di Bali. Dengan pasir putih dan laut birunya, dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang sangat lengkap, Pantai Kuta adalah primadona wisata Bali.

2. Pura Tanah Lot

Pura Tanah Lot

Pura Tanah Lot adalah salah satu tempat wisata di Bali yang terkenal dengan keindahannya, terutama pada saat matahari terbenam. Pura Tanah Lot yang terdiri dari 2 buah pura merupakan pura tempat memuja dewa laut. Keunikan dari Pura Tanah Lot adalah pura ini berada di atas sebuah batu karang besar di pinggir laut. Pada saat air laut pasang, anda tidak dapat mendekat ke Pura Tanah Lot karena di sekitar batu karang penyangga Pura Tanah Lot akan digenangi air laut. Pada saat air surut anda dapat melihat beberapa ular laut jinak yang menurut penduduk setempat merupakan penjaga Pura Tanah Lot. Selain itu, di lokasi ini anda juga dapat memegang ular suci yang jinak dan tidak berbahaya.

3. Pantai Padang Padang

Pantai Pdang Padang
Pantai Padang Padang mungkin kurang begitu terkenal bila dibandingkan dengan Pantai Kuta, namun Pantai Padang Padang adalah pantai yang sangat indah dan unik. Pada saat saya pertama datang ke Pantai Padang Padang juga saya mengira bahwa pantai ini adalah pantai yang tidak menarik karena kurang terkenal, namun ternyata saya salah. Pantai Padang Padang adalah pantai kecil yang tersembunyi dibalik sebuah tebing di kawasan Pecatu, dekat Uluwatu. Untuk dapat mencapai Pantai Padang Padang, anda harus melewati sebuah tangga yang membelah tebing. Pantai Padang Padang tidak besar dan luas, namun sangat indah dan menarik untuk dikunjungi. Sebagian besar pengunjung Pantai Padang Padang adalah wisatawan asing karena Pantai Padang Padang kurang terkenal dikalangan wisatawan dalam negeri.

4. Danau Beratan Bedugul

Danau Beratan Bedugul
Danau Beratan Bedugul adalah sebuah danau yang berlokasi di daerah pegunungan dengan suasana alam yang asri. Keunikan dari Danau Beratan Bedugul adalah keberadaan pura yang bernama Pura Ulun Danu. Pura Ulun Danu terletak di pinggir Danau Beratan Bedugul dan merupakan salah satu daya tarik utama Danau Beratan Bedugul. Selain itu wisatawan juga dapat menikmati permainan air dan menyewa perahu di Danau Beratan Bedugul.

5. Garuda Wisnu Kencana (GWK)

Garuda Wisnu Kencana
Garuda Wisnu Kencana atau biasa disingkat GWK adalah sebuah taman wisata budaya yang berlokasi di Bali Selatan. Garuda Wisnu Kencana adalah sebuah patung yang sangat besar karya I Nyoman Nuarta. Saat ini, patung Garuda Wisnu Kencana belum sepenuhnya selesai dibuat, hanya sebagian saja yang telah selesai, namun walau begitu anda tetap dapat menikmati kemegahan Garuda Wisnu Kencana. Selain patung, anda juga dapat melihat keindahan bukit kapur yang di potong menjadi balok-balok kapur besar. Balok-balok kapur ini nantinya akan penuh dengan pahatan. Selain itu di kawasan Garuda Wisnu Kencana juga terdapat terdapat teater seni, anda dapat menikmati berbagai jenis tari dan kesenian Bali di teater ini setiap harinya.

6. Pantai Lovina

Pantai Lovina
Pantai Lovina mungkin tidak terlalu sering terdengar di kalangan wisatawan. Pantai Lovina adalah salah satu tempat wisata di Bali yang paling saya sukai karena di Pantai Lovina kita dapat melihat lumba-lumba berenang dan meloncat di habitat aslinya. Terletak di Bali Utara dekat dengan Kota Singaraja, anda akan pergi ke tengah laut dan melihat lumba-lumba dengan menggunakan perahu nelayan. Lumba-lumba Pantai Lovina bermain di tepi pantai pada pagi hari, oleh karena itu biasanya wisatawan berangkat dari pinggir pantai mulai dari jam 6 pagi.

7. Pura Besakih


Pura Besakih
Pura Besakih adalah sebuah pura yang berlokasi di kaki Gunung Agung, dan merupakan pura terbesar di Bali. Di Pura Besakih sering diadakan acara keagamaan Hindu karena Pura Besakih dipercaya sebagai tempat suci dan merupakan induk dari seluruh pura yang ada di Bali. Pura Besakih dibangun dengan konsep keseimbangan Tuhan, manusia, dan alam atau sering disebut dengan sebutan Tri Hita Karana. Untuk dapat memasuki area Pura Besakih, anda harus menggunakan sarung yang dapat dipinjam di sekitar lokasi Pura Besakih.

8. Pura Uluwatu

Pura Uluwatu
Pura Uluwatu adalah salah satu tempat wisata di Bali yang berada di atas sebuah tebing yang menjorok ke laut. Pura Uluwatu tidak hanya menawarkan suasana religius khas Bali, namun juga menawarkan keindahan panoramanya, terutama keindahan matahari tenggelamnya yang sudah sangat terkenal. Di Pura Uluwatu anda akan berjumpa dengan sejumlah kera yang dipercaya berfungsi menjaga kesucian Pura Uluwatu. Untuk memasuki area Pura Uluwatu, anda harus menggunakan sarung dan selendang yang merupakan simbol hormat kepada kesucian Pura Uluwatu.

9. Pantai Jimbaran

Pantai Jimbaran
Pantai Jimbaran adalah salah satu tempat wisata di Bali yang paling terkenal. Pada saat anda datang ke Pantai Jimbaran, yang pertama kali akan anda lihat adalah deretan meja dan kursi makan di atas pasir putih yang indah. Pantai Jimbaran terkenal dengan kuliner pinggir pantainya, terutama hidangan lautnya. Pantai Jimbaran untuk anda yang ingin berwisata ke pantai sekaligus menikmati wisata kuliner khas Bali. Tidak perlu kuatir menyantap makanan di Pantai Jimbaran karena ombak di Pantai Jimbaran sangatlah tenang, tidak membahayakan anda yang sedang makan di pinggir pantai.

10. Sangeh

Sangeh
Sangeh adalah tempat wisata di Bali yang akan membawa anda menyatu dengan alam. Terletak di Ubud, Bali, Sangeh adalah sebuah hutan yang dihuni oleh banyak kera liar. Kera-kera ini dianggap keramat oleh penduduk setempat sehingga tidak boleh diganggu dan dibiarkan hidup di hutan Sangeh. Kera di Sangeh sangat menyukai makanan, mereka akan berusaha mendapatkan makanan yang anda bawa, walaupun makanan tersebut ada di dalam tas anda. Di tempat ini anda akan menyaksikan kehidupan ratusan kera yang unik dan menarik.

11. Tanjung Benoa

Tanjung Benoa
Tanjung Benoa yang berbatasan dengan Nusa Dua, Bali adalah pusat dari kegiatan olahraga dan permainan air di Bali. Karakteristik Pantai Tanjung Benoa sangatlah tenang, sehingga sangat cocok untuk berbagai jenis permainan air yang seru. Jenis permainan air yang dapat anda mainkan di sini yaitu snorkel, sea walker, banana boat, parasailing, wakeboard, waterski, jetski, scuba diving, donut boat, flying fish, dan lain-lain. Selain itu anda juga dapat pergi melihat penyu raksasa di pulau penyu dengan menaiki perahu dari Tanjung Benoa.

12. Danau Batur Kintamani

Danau Batur Kintamani
Danau Batur Kintamani merupakan salah satu pesona alam yang dimiliki Bali. Terletak di gunung tertinggi ke 2 di Bali, Danau Batur Kintamani mempunyai hawa yang sejuk dan pemandangan yang sangat mempesona. Danau Batur Kintamani adalah danau terbesar di Bali yang banyak dikunjungi wisatawan karena menawarkan pemandangan yang tiada duanya di Bali.

13. Tari Kecak Uluwatu

Tari Kecak Uluwatu
Tari Kecak adalah tari khas Bali yang paling terkenal dan paling menarik untuk dilihat. Dari banyak tempat yang mempertontonkan tarik kecak, menurut saya yang paling menarik adalah Tari Kecak Uluwatu yang berada di Pura Uluwatu. Tari Kecak Uluwatu mempertunjukan tari kecak khas Bali dengan latar belakang matahari tenggelam di Uluwatu yang sangat indah. Tari Kecak Uluwatu sangat populer dan ramai oleh karena itu apabila anda ingin menonton pertunjukan Tari Kecak Uluwatu, saya sarankan untuk pesan dari jauh hari.

14. Arung Jeram Sungai Telaga Waja

Arum Jeram Sungai Telaga Waja
Arung Jeram Sungai Telaga Waja sangatlah cocok bagi anda yang suka kegiatan yang seru dan menantang. Sungai Telaga Waja memiliki air yang jernih dan bersih dan jeram yang menantang. Di akhir pengarungan anda akan meloncati sebuah pintu air, sangat seru. Setelah selesai menikmati Arung Jeram Sungai Telaga Waja, anda akan mendapatkan bonus berupa trekking naik gunung, oleh karena itu siapkan diri anda dan beristirahatlah yang cukup karena Arung Jeram Sungai Telaga Waja akan menguras tenaga anda.

15. Arung Jeram Sungai Ayung

Arum Jeram Sungai Ayung
Arung Jeram Sungai Ayung mempunyai karakteristik yang berbeda dengan Arung Jeram Sungai Telaga Waja. Apabila Arung Jeram Sungai Telaga Waja menawarkan tantangan, maka Arung Jeram Sungai Ayung menawarkan keindahan. Panorama sepanjang Sungai Ayung sangatlah indah, ditambah dengan pahatan di tebing sungai, dan hijaunya pepohonan di sekitar sungai melengkapi keindahan Arung Jeram Sungai Ayung.

Demikianlah paparan wisata di bali yang bisa kami suguhkan dan di kunjungi,selain itu semuanya masih banyak tempat tempat lainya yg gak kalah menariknya. Kalaw mau berbelanja khas oleh oleh bali kami juga bisa mengantarkan anda ke :
JOGGER
KRISNA DLL.

Kami bisa menerima pesanan paket tour bali Mulai dari makan,tempat wisata,hotel dan bus, Bus mini juga Bus besar dengan fasilitas:

kendaraan baru
Ber AC
Toilet
Rek seate
Audio Vidio
Kara Ok
Bantal+slimut Dll

Silahkan hub kami

Tlp. 085732167829
        081332190529 (Bay phone or W.A)
Pin bb 5232C279.

Salam Wisata

Semoga wisata anda bersama kami menyenangkan.

Jumat, 06 Februari 2015

BROMO MOUNT

Dan di minggu ini PO AMD Tour &Travel berkesempatan untuk mengantar tamu wisatanya (dari karyawan MPM MOTOR) Sidoarjo ke Bromo Mount dengan menggunakan armada mininy
Pada malam itu kami menapaki jalanan yang mulai menanjak di lereng gunung Bromo,kami menjalankan bus mini menuju hotel di puncak bromo dengan hati hati sekali dan tepat pkl 20.00 Wib kami sampailah di hotel Sion 10 km dari puncak Bromo mount untuk ber istirahat sejenak sebelum menuju kawah gunung Bromo.
Pada Minggu siangnya kami melanjutkan perjalanan wisata yang ke dua dan masih di seputran Bromo Mount,kami menuju obyek wisata yang ke dua yaitu air terjun Madakaripura yaitu obyek wisata yang dahulu kala di kenal sebagai sebagai petilasan atau tempat bertapanya patih Gajah Mada dan seperti dongengnya maka tempat ini dinamakan Madakari pura karena nama tempat ini di ambel dari nama patih gajah Mada. Madakaripura artinya tempat sembahyangnya/pertapaanya patih Gajah mada. Sukur alhamdulillah perjalanan yang pertama ke Bromo telah di lalui dengan mulus.



Dalam perjalan ke Madakari pura aku sempat berdoa ya Allah berilah kami kekuatan terutama kekuatan pada mesin bus kami untuk menaiki tanjakan demi tanjakan di Madakari pura karena konon Madakari pura tanjakannya lebih terjal dari pada Browo. Kami tuntun bus dengan extra hati hati ketika mulai menapaki jalanan tanjakan demi tanjakannya dan syukur alhamdulillah allah masih menghendaki kami untuk berkunjung di Madakari pura dengan selamat,pada pukul 16.30 wib kami meninggalkan Madakari pura menuju Sidoarjo dan pada pukul 20.00 wib sampailah kami di halaman gudang MPM Sidoarjo dengan selamat. Amin dan akhernya kami berdua (Crew bus) PO AMD Tour&Travel meninggalkan halaman MPM Sidoarjo Melanjotkan perjalanan menuju garasinya PO AMD Tour&Travel dan sampai di garasi dengan selamat.  Alhamdulillah ya Allah.